Wednesday, June 19, 2013

Makalah



Non Directional Beacon




Syamsurya Alam
086/D.III/TNU.IV/11


AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN MAKASSAR


 

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehaadiran Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah “Non Directional Beacon” dapat terselesaikan tepat waktu dan sesuai ketentuan.
            Tugas satu ini merupakan salah satu bentuk penilaian yang dilakukan oleh dosen  untuk melihat hasil pembelajaran selama satu semester.
            Dengan selesainya penulisan tugas makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1.      Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, doa, dan semangat.
2.      Pak.Thamrin. Selaku dosen pengajar
3.      Teman teman yang telah membantu dan memberikan saran.

Penulisan ini jauh dari kesempurnaan dan semoga bermanfaat untuk pembaca dan terkhusus untuk penulis sendiri.


                                                                  
Makassar, 14 Januari 2013
                                                                            
   Syamsurya Alam




 

DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

 I.            Latar Belakang

Dalam keamanan dan keselamatan adalah factor penting dalam pelayanan penerbangan, dan peningkatan peralatan Navigasi terus berkembang dengan keberadaan fasilitas penerbangan yang menggunakan teknologi canggih serta berbagai jenis dan fungsinya akan meningkat sebagai penunjang keselamatan penerbangan.
Salah satu fasiltas penunjang keselamatan penerbangan adalah fasilitas telekomunikasi yang berada di bawah penenganan unit kerja Telekomunikasi Penerbangan adalah peralatan Non Directional Beacon (NDB). Peralatan NDB memancarakan informasi dalam bentuk sinyal gelombang radio ke segala arah melalui antenna, sinyalnya akan diterima oleh pesawat udara yang dilengkapi Automatic Direction Finder (ADF) yaitu perangkat penerima NDB yang ada di pesawat udara, sehingga penerbang dapat mengetahui posisinya relative terhadap lokasi NDB tersebut.

II.            Tujuan

1.      Mengenal dan mengetahui cara kerja alat navigasi pada proses pemancaran Non Directional Beacon
2.      Untuk mempelajari prinsip kerja dari peralatan Non Directional Beacon di unit navigasi
3.      Sebagai bentuk aplikasi dan teori yang didapat selama perkuliahan




BAB II

PEMBAHASAN


I.            Non Directional Beacon (NDB)


 




II.            Blok Diagram Non Directional Beacon








III.            Fungsi NDB


1.      Homing   
    Dimana suatu pesawat akan menuju NDB tersebut. Dengan demikian maka NDB akan mengarahkan pesawat untuk melaluinya dan selanjutnya akan membimbing pesawat tersebut ke bandar udara yang di tuju.

2.      Locater
    NDB berfungsi sebagai locater berarti NDB tersebut merupakan patokan bagi suatu pesawat. NDB yang berfungsi sebagai suatu locater yang biasanya ditempatkan di tempat tertentu, agar jika pesawat melewati NDB tersebut maka pilot akan mengetauhi dimana posisinya sekarang. Selain itu NDB sebagai locater juga akan menunjukan sumbu landasan kepada pilot pada saat akan melakukan pendaratan atau melanjutkan penerbangan.


3.      En-route
    NDB berfungsi sebagai en-route berarti NDB tersebut hanya memberikan kode bagi penerbang lintas. Sebagai contoh sebuah pesawat dari Jakarta akan ke Ambon tanpa transit di Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang.

4.      Holding
    NDB berfungsi sebagai Holding berarti NDB tersebut menjadi patokan bagi pilot untuk terbang berputar-putar dan menunggu giliran untuk mendarat yang mana tentunya akan diberikan oleh ATC ( Air Traffic Control ).




IV.            Jarak Pancaran NDB


Power OutPut NDB berkisar antara 25 Watt – 10 Kilo Watt. Jarak jangkauan yang bisa ditempuh gelombang RF NDB tergantung dari besar kecilnya power yang terpancar. NDB dengan power kecil bisa mencapai jangkauan ± 10 NM, jenis ini hanya digunakan untuk aerodrome locator dan bisa mencapai lebih 500 NM untuk NDB dengan high power, (kondisi ini masih perlu dipertimbangkan pada waktu malam dan siang juga permukaan bumi, lautan atau daratan yang menjadi rambatan dari jenis LF dan MF). Makin besar kekuatan pancar NDB, makin besar pulalah daerah cakup NDB tersebut :

1.      Jarak dekat (low Range) berukuran 50 Nm
Daerah cakup/Coverage Range 50 NM – 100 NM (1 NM = 1,853 Km), dengan daya pancar/out put power antara 50 – 100 Watt yang termasuk jenis ini adalah tipe : G 142, LWX 100 dan NX 200.
2.      Jarak sedang (Medium Range) berukuran 150 Nm
Daerah cakup/Coverage Range 100NM – 150 NM dengan daya pancar/out put power antara 500 – 1000 Watt.
3.      Jarak jauh (long Renge) berukuran 300 Nm
Daerah cakup/Coverage Range 150NM – 300 NM dengan daya pancar/out put power antara 2000 – 3000 Watt. Yang termasuk jenis ini adalah tipe G91 dan NX 12000.

V.            Bagian Pokok NDB

Bagian pokok dari NDB terdiri dari :
  1. Transmitter; adalah suatu blok rangkaian yang memancarkan signal informasi data penerbangan berupa kode morse.
  2. Change over unit; adalah blok rangkaian yang mengatur pemilihan signal imput (TX1 atau TX2) dan mengatur output pancaran signal input (Antena atau Dummy load)
  3. Antena tuning unit; adalah blok rangkaian yang berfungsi untuk mengirim signal yang akan dipancarkan oleh antena dari output change over unit
  4. Dummy load adalah suatu antena yang berfungsi untuk meredam signal pancaran yang dihasilkan dari output change over unit.
  5. Antena adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi gelombang elektromagneik.

VI.            Macam-Macam NDB:

·         Merk Redifon type G40 A, G40 B, G40 C, 91, G142 dan LUX 100
·         Nautel type ND 2000 BD, ND 4000 DB, NX 12000 BD dan ND 12000 BD

VII.            Penempatan tiang antena NDB:


·         Tinggi menara (tower) antena NDB
Tinggi menara antena tidak menjadi penghalang bagi kegiatan operasional bandara.
·         Tinggi bangunan lain sekitar NDB
Tinggi bangunan di sekitar antena NDB tidak menjadi penghalang bagi pancaran NDB.
·         Lokasi NDB di luar bandara
Jika  NDB ditempatkan di luar area bandara, lokasinya harus memenuhi persyaratan  pada butir diatas. 




VIII.            Automatic Direction Finder (ADF)


arah otomatis finder (ADF)
Beberapa pesawat yang dilengkapi dengan penerima ADF. Mereka menerima sinyal radio pada pita frekuensi menengah dari 190 Khz sampai 1750 Khz. Penerima ADF dapat "Home" pada kedua stasiun radio AM dan Non-Directional Beacon. Komersial AM stasiun radio disiarkan di 540-1620 Khz. Non-Directional Beacon (NDBs) beroperasi pada pita frekuensi 190-535 Khz.
Peralatan pesawat terdiri dari dua antena, Penerima ADF, dan Instrumen ADF. Kedua antena yang disebut LOOP antena dan antena SENSE. Antena loop dapat merasakan arah sinyal dari stasiun, tapi tidak bisa membedakan apakah stasiun berada di depan atau di belakang pesawat. Antena akal dapat membedakan arah, dan memecahkan ambiguitas dari antena loop. Unit penerima telah menyetel cepat untuk memilih frekuensi stasiun Sebuah kontrol volume memungkinkan volume terdengar harus dikontrol untuk mengidentifikasi stasiun. Volume dapat dikurangi untuk mencegah interferensi dengan komunikasi lainnya. Anda harus, bagaimanapun, terus memantau pengenal sementara menggunakan NDB untuk navigasi.














 


BAB III

PENUTUP

I.            Kesimpulan


Dari makalah ini kita dapat simpulkan bahwa Non Directional Beacon adalah alat navigasi yang menutun pesawat udara menuju suatu Bandar udara dengan memancarkan kode morse dan pesawat udara tersebut menerima kode morse tersebut menggunakan Automatic Direction Finder. Non Directional Beacon berfungsi sesuai dengan keadan dan posisinya, NDB juga mempunyai jarak jangkauan yang  sesuai dengan powernya. Itulah yang dapat saya simpulkan dari makalah ini, terima kasih.












No comments:

Post a Comment